Peningkatan Mutu Pustakawan dan Perpustakaan PTKIS Wilayah IV Surabaya : Dorong Transformasi Digital

 

   (Pembukaan oleh kordinator kopertais wilayah IV Surabaya Prof. Akh. Muzakky, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D )

Surabaya (14/08/2024) - Dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan dan kompetensi pustakawan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), Kopertais Wilayah IV Surabaya menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Mutu Pustakawan dan Perpustakaan” selama dua hari, pada hari rabu-kamis  14-15/8/2024. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kepala perpustakaan PTKIS di bawah naungan Kopertais Wilayah IV Surabaya. 

Acara secara resmi dibuka oleh Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya, Prof. Akh. Muzakky, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran pustakawan dalam mendukung transformasi akademik di era digital. Ia menyampaikan bahwa perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat sumber belajar dan inovasi berbasis teknologi informasi. “Pustakawan harus menjadi garda depan dalam membangun budaya literasi dan menciptakan ekosistem akademik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kualitas perpustakaan sangat ditentukan oleh kualitas pustakawannya,” ujar Prof. Muzakky dalam sambutannya.


(Penyampaian materi oleh Sulaiman Nashir tentang Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi)

Kegiatan hari pertama diisi oleh Sulaiman Nashir sebagai pemateri pertama dengan tema “Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi.”Dalam paparannya, Sulaiman menekankan pentingnya tata kelola perpustakaan yang profesional, efektif, dan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Ia menjelaskan bahwa manajemen perpustakaan yang baik harus mencakup aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang berkelanjutan.

Sulaiman juga menguraikan berbagai strategi pengelolaan sumber daya manusia, koleksi, serta layanan yang berorientasi pada kebutuhan pengguna. Menurutnya, kepala perpustakaan memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa layanan informasi dapat diakses dengan mudah, cepat, dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan perguruan tinggi adalah jantung institusi pendidikan. Manajemennya harus dinamis, transparan, dan terukur agar mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan mutu akademik,” jelas Sulaiman. 

(Antusisme peserta dalam mengikuti pelatihan)

Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan materi bertema “Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi dan Informasi,”yang juga disampaikan oleh Heru Subekti. Ia menyoroti pentingnya digitalisasi koleksi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan efisiensi layanan perpustakaan. Dalam era Revolusi Industri 4.0, perpustakaan dituntut untuk bertransformasi menjadi pusat pengetahuan digital yang mampu menyediakan akses informasi tanpa batas.

Peserta diajak memahami konsep e-library, repository institusi, serta penerapan sistem otomasi dan database digital. Heru Subekti juga mendorong kepala perpustakaan untuk berinovasi dalam menyediakan layanan berbasis teknologi seperti katalog daring, peminjaman digital, dan integrasi dengan platform akademik kampus. “Transformasi digital bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi tentang perubahan paradigma dalam memberikan layanan informasi kepada sivitas akademika,” ungkapnya.

Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, diskusi kelompok, dan berbagi praktik baik antar peserta. Para kepala perpustakaan menyambut positif kegiatan ini karena memberikan wawasan baru sekaligus memperkuat jejaring kerja sama antarperpustakaan di lingkungan PTKIS.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mutu pustakawan dan perpustakaan di bawah naungan Kopertais Wilayah IV Surabaya semakin meningkat. Perpustakaan perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi motor penggerak literasi dan inovasi dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta menjadi pilar utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan di era digital.


Komentar